Jumat, 24 Februari 2012

❤❤❤★★★★ ~ Bukan Aku Tak Cinta ~ -★★★★❤❤❤






❤❤❤❤❤❤❤❤❤


Si kecil Alifia menunggu dengan antusias. Kaki kecil nya bolak balik melangkah dari ruang tamu ke pintu depan. Dilirik nya jalan raya depan rumah. "Belum ada!" katanya dalam hati. Alifia masuk lagi. Keluar lagi. "Belum ada lagi." Masuk lagi. Keluar lagi. Begitu terus selama hampir 1 jam. Suara si Mbok yang menyuruhnya berulangkali untuk makan duluan tidak digubrisnya. Pukul 18.30 tedengar suara klakson.

"Tinnnnnnnnn... Tiiinnnnnnnnnn...

Alifia kecil melompat girang. Ibu pulang! Ayah pulang! Dilihatnya dua orang yang sangat dicintainya itu masuk ke rumah.

Yang satu langsung menuju ke kamar mandi. Yang satu menghempaskan diri di sofa sambil mengurut urut kepala. Wajah-wajah yang letih setelah bekerja seharian, mencari nafkah bagi keluarga. Bagi si kecil Alifia juga yang belum mengeerti banyak. Di otak nya yang kecil, Alifia cuma tahu, ia kangen Ibu dan Ayah, dan ia girang Ibu dan Ayah pulang.

"Ibu... Ibu... Ibu... Ibu..." Alifia menggerak-gerakkan tangan ibu. Ibu diam saja.

Dengan cemas Alifia bertanya, " Ibu sakit ya? Mananya yang sakit? Ibu, mana yang sakit?"

Ibu tidak menjawab. Hanya mengeryitkan alis sambil memejamkan mata.

Alifia makin gencar bertanya, "Ibu... Ibu... Mana yang sakit? Alifia ambilin obat ya? Ya? Ya?"

Tiba-tiba...

"Alifia...!!! Kepala Ibu lagi pusing! Kamu jangan berisik!" Ibu membentak dengan suara tinggi.

Kaget. Alifia mundur perlahan. Matanya menyipit. Kaki kecil nya gemetar. Bingung. Alifia salah apa? Alifia sayang Ibu... Alifia salah apa? Karena takut, Alifia menyingkir ke sudut ruangan. Mengamati Ibu dari jauh, yang kembali mengurut-urut kepalanya. Otak kecil Alifia terus bertanya-tanya, "Ibu, Alifia salah apa? Ibu tidak suka dekat-dekat Alifia? Alifia mengganggu Ibu? Alifia tidak boleh sayang ibu?"

Berbagai peristiwa sejenis terjadi. Dan otak kecil Alifia merekam semua.

Maka tahun-tahun berlalu. Alifia tidak lagi kecil. Alifia bertambah tinggi. Alifia tumbuh menjadi seorang remaja. Alifia mulai beranjak menuju dewasa.

"Tinnnnnnn....... Tinnnnnnnnnnnn.....!!!"

Ibu pulang. Ayah pulang. Alifia menurunkan kaki dari meja. Mematikan TV. Buru-buru naik ke kamarnya, dan mengunci pintu. Menghilang dari pandangan.

"Alifia mana?" tanya Ibu yang baru datang.

"Sudah makan duluan, Tuan, Nyonya." Jawab si Mbok.

Malam itu mereka kembali hanya makan berdua. Dalam kesunyian berpikir dengan hati yang terluka. "Mengapa anakku sendiri, yang kubesarkan dengan susah payah, dengan kerja keras, nampaknya tidak suka menghabiskan waktu bersama-sama dengan ku? Apa salah ku? Apa dosaku? Ah, anak zaman sekarang memang tidak tahu hormat sama orang tua! Tidak seperti zaman dulu."

Di atas, Alifia mengamati dua orang yang paling dicintainya dalam diam. Dari jauh dimana dia tak akan mengganggu mereka. Dari tempat di mana ia tidak akan terluka.

"Ibu, Ayah, katakan padaku... BAGAIMANA CARANYA MEMELUK KALIAN...???!!!" ❤❤❤

Tidak ada komentar:

Posting Komentar