Kamis, 23 Februari 2012

Fenomena Foto Akhwat di Facebook

Bahkan ikhwan sendiri yang halaqoh setiap pekannya pun bisa rusak hatinya. Bagaimana dengan yang tidak halaqoh? Jangan-jangan mereka bisa lebih seram lagi. Na’udzubillahi mindzalik, tsumma na’udzu billah. Jadi, buat para akhwat di bumi Allah tercinta, ana mengajak antunna untuk menjaga izzah dan iffah kita sebagai akhwat yang katanya adalah tiang negeri. Jangan sampai kita menjadi cobaan terberat bagi mereka. Yaah, mereka juga tak bisa disalahkan sepenuhnya karena tidak ghadul bashar (menjaga pandangan). Mereka hanya manusia biasa seperti kita.

Nah, gadhul bashar sangat erat kaitannya dengan hafalan Al-Qur’an. Apa kita mau hafalan-hafalan Al-Qur’an mereka hilang hanya karena melihat foto kita di facebook? Tidak kan ukhti? Anti pernah dengar cerita Imam syafi’i yang seperti ini nggak ukhti? Konon, kisahnya Imam syafi’i ketika itu melihat betis seorang wanita. Hanya betis, belum sampai paha, yang udah beredar seperti saat ini di mana-mana. Nah, ketika itu juga hafalan beliau (Iman Syafi’i) hilang. Bayangkan, bagaimana lagi dengan seorang ikhwan yang baru belajar mengkaji Al-Qur’an? Ana yakin, mereka nggak akan terfokus pada hafalannya. Aktifitas menghafal pun terasa bosan dan susah masuknya.

Saat ini memang lagi semaraknya foto-foto wanita terpajang di facebook. Awalnya kita hanya melihat gadis-gadis tanpa jilbab yang berpakaian seksi, namun saat ini sudah banyak akhwat yang ikut ngeksis tebar pesona juga di facebook. Jujur saja, ana pernah mengalami masa “eksis ria” itu. Namun, ketika itu harapannya hanya untuk membantu orang mengenali si empunya facebook saja. Alhamdulillah, ana semakin faham bahwa “majang” foto di facebook itu nggak penting saat seorang ikhwan berkomentar di dalam foto yang isinya “Wah, subhanallah ukhti…Lagi di mana tuh? “ Tau nggak ukhti, ana mau menampar si penulis komentar tadi. Nah, mulai sekarang, berhati-hatilah “majang” foto di facebook. Kita nggak pernah tau siapa dan kapan foto itu disalahgunakan. Kalau mau berfoto ria, nggak perlu dimasukkan ke facebook, cukup jadi foto koleksi pribadi saja.

Dan beberapa pekan yang lalu fenomena foto terulang kembali, ukhti. Ketika ana buka facebook, sudah ada yang berkomentar. Alhamdulillah, foto itu sekarang sudah dimusnahkan dari “kandang” facebook. Ana berharap, tak kan ada foto yang diekspos lagi. Jujur, ana malu, sangat malu. Ana tak ingin foto ana tersebar kemana-mana. Seandainya ana sudah bersuami, dan suami ana tau kejadian ini, mungkin ia akan marah pada ana. Karena sebaik-baik wanita adalah wanita yang tidak dipandang dan tidak memandang yang menjaga izzah dan iffahnya. Apalagi kalau seandainya ana bersuami ikhwan salaf, mungkin ana langsung dicadarin. Hehehe..

Ukhti, mari sejenak merenung, apa yang sudah kita lakukan untuk dakwah akhwat di bumi cinta-Nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar